UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Universitas Konservasi.

Aksi Galang Dana-Sekolah Peradaban

Dari UNNES Oleh INDONESIA Untuk PALESTINA

Aksi Menanam Pohon

1 Pohon 1000 Senyuman.

My Family

Keluarga Tempat Mencurahkan Segala Hal.

Motivasi

Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia.

Jumat, 11 Januari 2013

BIDIK MISI 2013


BIDIKMISI 2013

Wah…..jadi teringat satu tahun yang lalu disaat gencar-gencarnya cari info tentang beasiswa khususnya Bidik Misi dengan sloganya “Menggapai Asa Memutus Mata Rantai Kemiskinan”
 ya semoga dengan beasiswa ini kami ( saya juga anak BM lho guysss,,,,ehhh malah curhatt) J mampu mengapai asa kami dan mampu mengurangi tingkat kemisikinan di Bumi Pertiwi ini,,,amin.

Pendaftaran Sekolah dalam program Bidikmisi 2013 dilaksanakan mulai tanggal 12 Desember 2012 s/d Agustus 2013
Pendaftaran Siswa dalam program Bidikmisi 2013 uintuk SNMPTN PPA (d/h Undangan) direncanakan mulai tanggal 1 Januari 2013 s/d 6 Maret 2013
Pendaftaran untuk masing masing seleksi menunggu keputusan panitia.
Catatan :
sekolah kalian harus dipastikan sudah mendaftar sebelum batas akhir pendaftaran siswa untuk masing masing seleksi.

Jadwal pelaksanaan SNMPTN adalah sebagai berikut:

Pengisian PDSS 17 Desember 2012 – 8 Februari 2013 dan selanjutnya diisikan secara berkala setiap akhir semester
Pendaftaran 1 Februari – 8 Maret 2013
Proses Seleksi 9 Maret – 27 Mei 2013
Pengumuman Hasil Seleksi 28 Mei 2013
Pendaftaran Ulang yang Lulus Seleksi 11-12 Juni 2013

Eitzz bisa juga nich cari info di www.snmptn.ac.id www.snmptn.ac.id, so buat kalian jangan takut untuk bermimipi karena dengan “mimpi” kita mampu menaklukan dunia (Nidji).

Kamis, 10 Januari 2013

Swot Pramuka



Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (S)
1.Struktur organisasi gerakan pramuka yang sudah baik 
2.Pembina, pelatih pembina
3. Alat perlengkapan dan transportasi
4.Simpati orang tua pramuka
Kelemahan(W):
1.Kurang jumlah dan mutu Pembina yang bekerja secara penuh
2.Kurangnya pembina,peserta pramuka.
3.Mekanisme kerja yang belum terstruktur dengan baik
4.Kurangnya peralatan latihan 
5.peran serta orang tua pramuka, partisipasi masyarakat belum merata
Kesempatan (O):      1.Menjadi Pembina pramuka 2.Mendapatkan banyak teman      3.Mengetahui alat yg dubutuhkan saat camping 
4.Mendapatkan byk pengalaman
S-O
1.Struktur organisasi yg baik akan tercipta kerjasama yg baik
2.Dengan adnya pelatihan bsa melatih kita utk mjd Pembina pramuka.
3.Alat perlengkapan yg lengkap akan menunjang kegiatan prmuka
4.Dengan adany restu org tua qt akan byk mndptkn pglaman&teman
W-O
1.Tingktkan kualitas Pembina agar mjd pembina prmuka yg professional
2.Penambaha Pembina,pesrta agar prmuka jaya selalu
3.Tingktkan struktur yg baik agar krja samany brjln dg lancar
4.Lengkapi peralatan camping agar kgita brjln sukses
Ancaman (T):
1.Ancaman ideologi Pancasila
2.Politik praktis yang disisipkan dalam Gerakan Pramuka
3.Gangguan atau ancaman yang bersifat mental, spiritual
4.Gangguan datang dari anggota sendiri karena sombong dan malas berbuat
S-T
1.Hindari perbuatan yg bsa menyebabkan tindakan yg menyimpang pancasila
2.Dengan adanya Pembina qt diajari ttg politik praktis gerakan pramuka
3.Peralatan yg lengkap akan menggurangi bhya disaat kegiatan brlangsg
4.Tumbuhkan sifat dhasa dharma agar qt bsa hidup damai.
W-T
1.Pembina yg professional td akn melakkan perbutan yg menyimpang dg ideology pancasila
2.Dengan adanya penambhan personil diharapkan tidk ada hal”negative.
3.Dengan adanya struktur yg baik maka qta akan bsa menyelelesaikan mslah dg cra baik”.
4.Dengn perltan yg serba ada maka tidak ada prasangka negative saat kegiatan brlgsung.
ANALISIS SWOT TENTANG PRAMUKA

Politik Kampus

-->
POLITIK KAMPUS
Berbicara soal politik, mungkin ada yang memandang bahwa politik itu cenderung negatif bagi mereka kaum-kaum apatisme,,yaiyalahh, wah waktu PPA (Program Pengenalan Akademik) admin belum terlalu mengerti tentang “polkam” itu apa hehhe polisi kampungan mungkin, ya ndak toh z, sampai sekarang juga masih menggali tentang “polkam”.
Dunia Kampus ini diibaratkan miniature bangsa, terdapat seorang Presiden Mahasiswa (Presma) yang mana dipilih secara langsung dengan menklik bukan mencontreng maupun mencoblos wah…istimewa, dan ada seorang Menteri yang membantu presiden dalam melaksankan tugas, jenis Kementerian tergantung dari kebijakan kempus masing-masing, ada Kementerian Pemberdayaan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) yang bertugas mengkader mahasiswa baru agar menjadi mahasiswa yang militan, selanjutnya Kementerian Pengabdian Masyrakat yang salah satu tugasnya berkontribusi atau bekerja sama dengan masyarakat untuk bersih-bersih desa ataupun menanam pohon, dan masih banyak lagi Kementerian di kampus tapi admin mau pamittt bentarr yachh ,,,,,to be continue >>>

Rabu, 09 Januari 2013

Hardware Vs Software ppt.

Rabu, 19 Desember 2012

Hedonisme

MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN MASYARAKAT


HEDONISME LUMPUHKAN KARAKTER MAHASISWA
Hedonisme yang berasal dari bahasa Yunani Hedone yang berarti kesenangan atau kenikmatan.Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Kehidupan arus globalisasi dan modernisasi yang kian tidak terbendung semakin menandakan keterpurukan intelektual mahasiswa dewasa ini. Ekonomi kapitalis dan konsumerisme tingkat tinggi justru telah menenggelamkan ide-ide segar kaum muda terhadap perubahan bangsa. Seperti seolah tidak peduli, lambat laun negara ini bak kapal bocor di dasarnya karena tidak ada agent of change yang selalu siap mengawal  kemana negeri ini akan dilayarkan.
Gejala hedonisme ? Rasa gengsi tinggi yang diperoleh dari menonjolkan merek-merek terkenal dan mahal, atau simbol-simbol kemewahan lainnya adalah merupakan gejala umum sekarang ini.Padahal dalam sebuah forum Prof. Husein Haikal, MA (guru besar UNY) pernah berkata bahwa “Untuk menjadi orang hebat dan sukses itu usaha dan tantangannya luar biasa”. Tidak ada orang besar di negeri ini yang masa mudanya hanya dipenuhi oleh kegiatan hura-hura dan berfoya-foya, pasti pada masa mudanya dijalani dengan usaha keras.
Hedonisme mempunyai makna sebagai perasaan acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar yang ada di luar komunitas mereka. Pencetus paham hedonisme adalah Filsuf Epicurus (341-270 SM), yang berpendapat bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan paling utama dalam hidup. Filsafatnya dititikberatkan pada etika yang memberikan ketenangan batin. Kalau manusia mempunyai ketenangan batin, maka manusia mencapai tujuan hidupnya. Akibat budaya hedonis tersebut, mahasiswa jauh dari budaya berpikir kritis, bahkan mereka menjadi alergi dan antipati dalam merespons segala persoalan yang kini menggerogoti bangsa Indonesia. Akankah selamanya seperti ini? Terpenjara dalam labirin kehidupan hedonis yang tak akan pernah putus dan diperbudak oleh kapitalis serta menjungjung tinggi nilai-nilai konsumerisme, atau segera mengambil sikap untuk kehidupan yang lebih baik sebagai penerus bangsa.
Sudah saatnya mahasiswa kembali hadir dalam habitatnya. Kita perlu merefleksikan diri kita, apakah kita menjadi seorang yang hedon dan yang apatis terhadap bangsa dan negara, mengutamakan budaya konsumsi yang tinggi, serta berkiblat pada westernisasi yang sifatnya negatif, ataukah menjadi agen of change dan seutuhnya menjadi partner yang baik dalam membangun bangsa dan negara.
MAHASISWA BARU DI TENGAH KEPUNGAN APATISME
 
Apatis adalah kurangnya emosi, motivasi atau antusiasme. Apatis merupakan istilah psikologis untuk keadaan ketidakpedulian, di mana seorang individu tidak menanggapi rangsangan kehidupan emosional, sosial atau fisik. Salah satu “penyakit” yang melekat pada kebanyakan mahasiswa baru adalah sikap apatis mereka terhadap pentingnya berorganisasi, sikap acuh tak acuh mahasiswa baru terhadap berbagai isu yang berkembang. Memang belum ada data pasti mengenai seberapa besar angka atau persentase jumlah mahasiswa Indonesia yang menganggap organisasi sebagai hal yang tidak penting. Pada beberapa mahasiswa baru, virus apatisme yang mengidap mereka bisa diamati dari tampak jelasnya sikap masa bodoh terhadap kegiatan-kegiatan positif, seperti ikut aktif dalam forum diskusi, mengurus komunitas belajar, atau ikut berpartisipasi dalam aksi demonstrasi. Kegiatan para mahasiswa yang apatis terhadap aktivitas-aktivitas positif seperti ini pada hari-hari kuliah biasanya hanya “ku-pu-ku-pu” (kuliah-pulang-kuliah-pulang), sikap apatis mahasiswa baru sulit diberantas di tengah kepungan apatisme yang juga menjangkiti sebagian mahasiswa awal (senior).
Upaya memerangi sikap apatisme pada mahasiswa, peran senior mutlak perlu. Setiap mahasiswa, punya latar belakang, minat dan bakat yang berbeda. Dalam hal ini, senior harus berperan untuk memfasilitasi masing-masing mahasiswa yang punya perbedaan untuk bergabung dalam organisasi tertentu yang sesuai dengan minat dan bakat. Senior harus bisa mengidentifikasi “selera” setiap mahasiswa yang berbeda-beda (Put the right man in the right place).
Menurut beberapa mahasiswa, durasi kuliah idealnya adalah empat tahun. Mahasiswa yang lulus di atas empat tahun masa kuliah, disimpulkan sebagai mahasiswa yang telat lulus. Menurut beberapa mahasiswa yang menganut durasi ideal seperti ini, salah satu penyebab lamanya seorang mahasiswa telat lulus adalah karena aktif  berorganisasi sehingga fokus utamanya bukan pada upaya menyelesaikan kuliah semata. Inti dari asumsi keliru ini, mahasiswa yang aktif berorganisasi tidak akan bisa lulus kuliah dalam waktu yang cepat.
 Asumsi ini mudah sekali terbantahkan. Beberapa mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi justru dapat menyelesaikan kuliahnya dalam waktu yang cepat, sesuai targetnya. Lagi pula, mahasiswa yang aktif berorganisasi tetapi tidak bisa menyelesaikan kuliah dalam waktu yang cepat, sudah punya kecakapan yang memadai untuk siap terjun dalam lingkungan sosial sebagai bentuk pengabdian mahasiswa.

PENGEMIS SEMAKIN BERKEMBANG BIAK
Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharap belas kasihan dari orang lain serta mengganggu ketertiban umum. Mengemis adalah hal yang sangat memalukan dan hina, hanya merendahkan harga diri. Akan tetapi bila anda memasuki lingkungan masjid agung demak, kompleks makam sunan kalijaga, anda akan mendapati bahwa rasa hina dan memalukan karena meminta-minta, itu tidak dipedulikan lagi. Rasanya miris sekali melihat kondisi rakyat yang mengiba dan menengadahkan tangan kepada orang-orang, sedangkan para pejabat seakan tidak melihat maupun mendengar apapun.
Kemiskinan dan tekanan dalam menghadapi kejamnya kehidupan memaksa mereka untuk menjadi pengemis. Masalah pengemis, tidak hanya terjadi di Demak, hampir seluruh daerah memilik problem yang sama. Apalagi pada bulan ramadhan seperti ini, eksodus Gepeng dari pinggiran ke kota makin marak. Namun di sisi lain anda kerap mendengar oknum yang ber "pura-pura" miskin, mereka mendandani diri mereka sedemikian rupa hingga siapapun akan menaruh iba pada mereka. Padahal mereka mampu bekerja. Lucunya pendapatan mereka dengan mengemis ternyata lebih tinggi dari pada bekerja seperti lazimnya masyarakat.
Sikap kita pada para pengemis, Bagaimana?
Tidak mudah menjawab pertanyaan ini, karena faktanya kita melihat kemiskinan sangat tinggi. Mereka miskin karena tak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan. Kekurangan fisik dan usia yang telah uzur, serta kemampuan yang terbatas tak mampu lagi bergelut dalam kerasnya roda ekonomi, membuat mereka tersingkir ke gerbong kemiskinan. Bertahun-tahun mereka mengemis tak membuat mereka beranjak menjadi mandiri menghidupi diri mereka sendiri. Recehan gopek dan seribu, yang mereka terima tidak bisa dijadikan modal usaha. Karena recehan yang mereka terima hanya cukup mengganjal perut mereka. Memberi receh hanya membuat orang miskin bisa makan pada hari itu juga. Karena uang yang mereka terima hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka tidak tahu bagamana cara menggunakannya dengan baik. Biasanya orang miskin itu tak jauh dari kebodohan dan sulit mengakses kesempatan kerja & usaha. Oleh karena itu selain recehan, mereka butuh skill & modal terutama perbaikan mental. Karena itu, salah satu solusi untuk mengurangi jumlah pengemis dengan memperbaiki mental terlebih dahulu, mengajak mereka untuk diberikan pelatihan agar mempunyai soft skill yang nantinya mereka akan produktif. Dan disini peran mahasiswa pendidikan luar sekolah sangat penting untuk membantu membuat program dimana tenaga kerjanya nanti berasal dari kalangan Gepeng. Program pengurangan kemiskinan, dikenal sebagai penanganan masyarakat urban Kawasan Kota Lama melalui Lembaga Pendamping Buruh Tani dan Nelayan (LPU BTN) yang diketuai oleh Prof. Agnes Widanti SH CN, adalah keberhasilan mengubah perilaku masyarakat untuk tidak mengemis. Data menunjukkan pada 2004 sekitar 70% masyarakat penghuni kawasan kota lama adalah pengemis. Setelah berjalan selama empat tahun, program itu berhasil mengurangi jumlah pengemis dari yang asalnya sebanyak 300 orang menjadi 14 orang saja pada 2005 (suaramerdeka, 05/09/05).

PENGARUH JARINGAN SOSIAL TERHADAP POLA PIKIR MASYARAKAT
Perkembangan teknologi dan informasi yang kian maju, berkembang situs-situs jejaring sosial di kalangan masyarakat luas. Situs-situs tersebut kini sudah sangat menjamur di semua kalangan masyarakat. Mulai dari anak kecil, remaja hingga dewasa menggunakan fasilitas ini untuk berhubungan dengan teman ataupun mengenal teman baru.
Dampak Internet
Dampak positifnya berkat situs jejaring social ini kita jadi lebih mudah berinteraksi dengan pengguna-pengguna lain yang memanfaatkan situs jejaring social ini untuk memperluas pergaulan. Selain itu situs jejaring social ini bias juga dijadikan media promosi bisnis atau sebagainya. Sedangkan dampak negatifnya adalah kita banyak kehilangan waktu yang bermanfaat, juga menimbulkan efek stress yang dibawa penyakit ini yaitu aktivitas otak dan tekanan darah meningkat karena terisolir dari internet. Selain itu yang tidak kalah mengejutkan yaitu dampak biologis itu sendiri yaitu mengubah alur kerja gen, menghambat respons system imun, tingkat hormon, dan fungsi arteri serta memengaruhi kondisi mental. Akhirnya, hal tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (semacam kelainan jiwa). Seorang pakar psikolog di Amerika David Greenfield, menemukan sekitar 6% dari pengguna internet mengalami kecanduan. Orang-orang tersebut mengalami gejala yang sama dengan kecanduan obat bius, yaitu lupa waktu dalam berinternet.
Tips Mngurangi Kecanduan Internet
Fenomena diatas menandakan bahwa internet sudah mulai berhasil“ menghipnotis” para penggunanya dan berarti tugas kita adalah bagaimana keluar dari kecanduan tersebut. Namanya juga candu, maka perlu waktu yang cukup lama untuk merubah kecanduan internet menjadi sesuatu yang proporsional dimana internet benar-benar berjalan sesuai fungsinya yang positif. Berikut beberapa tips untuk mengurangi kecanduan internet.
1.Niat yang kuat
2.Cari tau masalahnya.
3.Ubah pola kebiasaan online
4.Atur ulang jadwal rutinitas.

PENDIDIKAN DI INIDONESIA BERHASIL ATAU GAGAL ?
Pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan member latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian yaitu proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.
Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Salah satu factor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak.Para pendidik sering kali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi parasiswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bias diarahkan.
Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Lebih parah lagi, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif. Ini salahnya, kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi di masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak pernah bias menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas.
Tilaar (1991) mengidentifikasikan di dalam dunia pendidikan kita sekarang mengalami 4 krisis pokok antara lain :
  1. Kualitas pendidikan
  • Mutu guru yang masih rendah
  • Alat bantu proses belajar mengajar
  • Tidak meratanya kualitas lulusan yang dihasilkan
  1. Relevansi
  2. Elitisme ialah kecenderungan penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah meguntungkan kelompok masyarakat kecil atau yang justru mampu di tinjau dari segi ekonomi
  3. Manajemen Ketidakadaan manager yang professional ini yang melingkupi kesemua jenjang dan jenis pendidikan menuntut adanya kerja keras dari berbagai macam fihak,untuk mengelola SDM dan SDA, dana yang perlu dialokasikan secara tepat, bebas dari unsur politik.
  4. Pemerataan pendidikan Pendidikan di Indonesia mengarah kepada Sekularisme Materialistik, yang artinya pendidikan hanya mementingkan kelulusan dan mencari kerja dengan cepat bukan membuat lapangan pekerjaan. Akibatnya banyak terjadi kecurangan, dan secara tidak sengaja embrio korupsi berkembang biak dimana-mana. Kesadaran diri yang sangat tinggi akan membantu pertumbuhan Indonesia untuk menyonyong 100 tahun Indonesia Emas.

Jumat, 14 Desember 2012

PSIKOLOGI FUNGSIONAL, BEHAVIORISME, GESTALT, PSIKOANALISIS, HUMANISTIK, DAN PSIKOLOGI KOGNITIF



PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI FUNGSIONAL, BEHAVIORISME, GESTALT, PSIKOANALISIS, HUMANISTIK, DAN PSIKOLOGI KOGNITIF


PSIKOLOGI FUNGSIONAL
Tokohnya bernama William James (1842-1910), dalam bukunya “The Principles of Psychology”, yang diterbitkan pada tahun 1890, dan merupakan sumbangan yang terbesar dalam bidang psikiologi. Ada beberapa alas an yang dapat dikemukakan, yaitu:
a. Tulisanya cukup berlian
b. Ia menentang keadaan yang telat ada pada waktu itu. Ia menentang posisi Wundt dan pengiktunya, yaitu bahwa tujuan psikologi adalah menganalisis kesadaran dalam elemen-elemen.
c. James menawarkan pendekatan lain untuk melihat psikis, yaitu dengan pendekatan fungsional.
Karena itu psikologi James dapat dipandang sebagai fungsional, yaitu psiokologi yang memandang psikis (mind) sebagai fungsi untuk menyesuaikan dengan lingkunganya, psikologi fungsionalis mempunyai pandangan yang berbeda dengan psikologi struktur dari Wundt. Fungsionalis  mempelajari psikis tidak bertitik tolak pada elemen-elemen, tetai dari fungsi atau proses mental yang mengarah pada akibat-akibat yang praktis.
PSIKOLOGI BEHAVIORISME
a. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Para ahli psikologi dalam rumpun behaviorisme ingin meneliti psikologi objektif. Mereka berpendapat bahwa kesadaran merupakan hal yang dubois,sesuatau yang tidak dapat diobservasi secara langsung, secara nyata.
Menurut Pavlov aktivitas organisme dapat dibedakan atas, (1) aktivitas yang bersifat refleksif dan (2) disadari. Pavlov mendasarkan eksperimenya atas dasar observed fact, pada keadaan yang benar-benar dapat di obsevasi, misalnya pada pembentukan kebiasaan dalam belajar.
b. Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Thorndike menitikberatkan pada aspek fungsional dari perilaku, yaitu; bahwa proses mental dan periaku berkaitan dengan penyesuain diri organisme dengan lingkuganya (behavioris-fungsional). Thorndike mengajukan adannya tiga macam hokum yang sering dikenal dengan hukum primer dalam hal belajar,yaitu:
1) Hukum kesiapan (the law of readiness)
2) Hukum latihan (the law of exercise)
3) Hukum efek (the law of effect)
c. Burrhus Frederick Skinner (1904-1990) 
Ia seorang tokoh kondisionong operan, Skinner memnbedakan perilaku atas :
a) Perilaku yang alami (innate bahavior),refleksif.
b) Perilaku operan (operan behavior), yaitu perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang tidak diketahui, tetapi semata-mata ditimbulkan oleh prganisme itu sendiri. Perilaku operan belum tentu didahului oleh stimulus dari luar.
d. John B. Watson (1878-1958)
Menurut pandangan Watson (behaviorist view), psikologi itu murni merupakan cabang dari ilmu alam (natural science) eksperimental, tujuanya secara teoritis adalah memprediksi dan mengontrol. Watson berpendapat bahwa reaksi emosional dapat dibentuk debgan kondisioning.
PSIKOLOGI GESTALT
Max Wertheimer (1880-1943) sebagai pendiri Psikolog Gestlat dan bekerjasama dengan temanya yaitu Kurt Koffka (1886-1941) dan Wolfgang Kohler (1887-1967) sebagai the cofounder . Gestalt berpendapat bahwa pengalaman merupakan suatu kebulatan yang berarti (meaningsful),fenomena persetual dipelajari secara langsung dan secara bulat (phenomelogist).
PSIKONALISIS
Sigmund Freud (1856-1939)  berpendapat mengenai tujuan psikonalisis  adalah membawa ke tingkat kesadaran mengenai ingatan atau pikiran-pikiran yang ditekan, yang diasumsikan sebagai sumber perilaku yang tidak normal.Kesadaran dan ketidaksadaran sebagai aspek kepribadian Freud berpendapat bahwa kehidupan psikis mengandung dua bagian yaitu kesadaran, ketidaksadaran dan mengintrodusir id (prinsip kenikmatan), ego (prinsip realitas), dan superego (prinsip moral).Insting dan Kecemasan, Freud membagi insting menjadi dua yaitu,life instincts (lapar,haus,seks) , death instinct (bunuh diri), sedangkan kecemasan dibagi menjadi tiga yaitu, objektif, neurotik, dan moral.
PSIKOLOGI HUMANISTIK
Abraham Maslow (1908-1970), psikologi yang fokusnya adalah manusia dengan ciri-ciri eksistensinya,ciri-ciri psikologi humanistik yaitu, (1) memusatkan perhatian pada person yang mengalami, (2) menekankan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, (3) menyandarkan diri pada kebermaknaan  dalam memilih masalah-maslah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan, (4) memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilia yang tinggi pada martabat manusia serta tertarik  pada perkembangan potensi yang inheren  pada setiap individu.
PSIKOLOGI KOGNITIF
Psikologi yang memandang  psikologi sebagai suatu ilmu tentang perilaku dan proses mental dan pandangan yang membicarakan kesadran dan intropeksi  sebgai metode penelitian. Guthrie mengemukakan pendapat bahwa responitu meaningsful, begitu juga  Tolman molar behavior (pandangan Gestalt yang bercprak kognitif),sedangakan Gestalt menekankan pada masalah struktur, organisasi dari apa yang dipersepsi, peranan aktif dari subjek dan Piaget menitikberatkan pandangan kognitif anak adanya tingkatan-tingkatan perkembangan anak.dan George Miller sebagai the founder dari psikologi kognitif melepaskan diri dari behavioristik karena melihat kesamaan beropersinya komputer  dengan human mind yang sangat mengesankannya.